Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus
diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang
diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang
berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian,
berakhlak mulia, dan mandiri.
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan
tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh
aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masingmasing
anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran
dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, di samping
karakteristik lain yang melekat pada diri anak.
Seperti halnya guru, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa
yang menurut Dunkin disebut pupil formative experiences serta faktor sifat
yang dimiliki siswa (pupil properties).
a. Aspek latar belakang, meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran,
tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa, dari keluarga yang
bagaimana siswa berasal, dan lain-lain.
b. Sifat yang dimiliki siswa, meliputi kemampuan dasar, pengetahuan dan
sikap.
Tidak dapat disangkal bahwa siswa memiliki kemampuan yang
berbeda yang dapat dikelompokkan pada siswa berkemampuan tinggi,
sedang, dan rendah. Siswa yang termasuk berkemampuan tinggi biasanya
ditunjukkan oleh motivasi yang tinggi dalam belajar, perhatian, dan
keseriusan dalam mengikuti pelajaran, dan lain-lain. Sebaliknya, siswa yang
tergolong pada kemampuan rendah ditandai dengan kurangnya motivasi
belajar, tidak adanya keseriusan dalam mengikuti pelajaran, termasuk
menyelesaikan tugas, dan lain sebagainya. Perbedaan-perbedaan semacam
itu harus dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran serta
menuntut perlakuan yang berbeda pula baik dalam penempatan atau
pengelompokkan siswa maupun dalam perlakuan guru dalam menyesuaikan
diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang
diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang
berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian,
berakhlak mulia, dan mandiri.
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan
tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh
aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masingmasing
anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran
dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, di samping
karakteristik lain yang melekat pada diri anak.
Seperti halnya guru, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa
yang menurut Dunkin disebut pupil formative experiences serta faktor sifat
yang dimiliki siswa (pupil properties).
a. Aspek latar belakang, meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran,
tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa, dari keluarga yang
bagaimana siswa berasal, dan lain-lain.
b. Sifat yang dimiliki siswa, meliputi kemampuan dasar, pengetahuan dan
sikap.
Tidak dapat disangkal bahwa siswa memiliki kemampuan yang
berbeda yang dapat dikelompokkan pada siswa berkemampuan tinggi,
sedang, dan rendah. Siswa yang termasuk berkemampuan tinggi biasanya
ditunjukkan oleh motivasi yang tinggi dalam belajar, perhatian, dan
keseriusan dalam mengikuti pelajaran, dan lain-lain. Sebaliknya, siswa yang
tergolong pada kemampuan rendah ditandai dengan kurangnya motivasi
belajar, tidak adanya keseriusan dalam mengikuti pelajaran, termasuk
menyelesaikan tugas, dan lain sebagainya. Perbedaan-perbedaan semacam
itu harus dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran serta
menuntut perlakuan yang berbeda pula baik dalam penempatan atau
pengelompokkan siswa maupun dalam perlakuan guru dalam menyesuaikan
gaya belajar. Demikian juga halnya dengan tingkat
pengetahuan siswa.
siswa yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang penggunaan
bahasa standar, misalnya, akan mempengaruhi proses pembelajaran mereka
dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki tentang hal itu.
Sikap dan penampilan siswa di dalam kelas juga merupakan aspek
lain yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran. Ada kalanya ditemukan
siswa yang sangat aktif (hyperkinetic) dan apa pula siswa yang pendiam,
tidak sedikit juga ditemukan siswa yang memiliki motivasi yang rendah
dalam belajar. Semua itu akan mempengaruhi proses pembelajaran di dalam
kelas. Sebab, bagaimanapun faktor siswa dan guru merupakan faktor yang
sangat menentukan interaksi pembelajaran.
Setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun
kepribadian. Dalam proses belajar mengajar, karakteristik para siswa sangat
perlu diperhitungkan lantaran dapat mempengaruhi jalannya proses dan
hasil pembelajaran siswa yang bersangkutan.
Oleh karena itu adalah penting sekali guru mengenal dan memahami
siswa dengan seksama. Tujuannya agar guru dapat menentukan dengan
seksama bahan-bahan yang akan diberikan, menggunakan prosedur (strategi
dan metode) mengajar yang serasi, serta mengadakan diagnosis atas
kesulitan belajar yang dialami siswa, membantu siswa mengatasi masalah
pribadi dan sosial, memberikan bimbingan, menilai hasil belajar dan
kemajuan belajar siswa, dan kegiatan-kegiatan guru lainnya yang bertalian
dengan individu siswa
siswa yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang penggunaan
bahasa standar, misalnya, akan mempengaruhi proses pembelajaran mereka
dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki tentang hal itu.
Sikap dan penampilan siswa di dalam kelas juga merupakan aspek
lain yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran. Ada kalanya ditemukan
siswa yang sangat aktif (hyperkinetic) dan apa pula siswa yang pendiam,
tidak sedikit juga ditemukan siswa yang memiliki motivasi yang rendah
dalam belajar. Semua itu akan mempengaruhi proses pembelajaran di dalam
kelas. Sebab, bagaimanapun faktor siswa dan guru merupakan faktor yang
sangat menentukan interaksi pembelajaran.
Setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun
kepribadian. Dalam proses belajar mengajar, karakteristik para siswa sangat
perlu diperhitungkan lantaran dapat mempengaruhi jalannya proses dan
hasil pembelajaran siswa yang bersangkutan.
Oleh karena itu adalah penting sekali guru mengenal dan memahami
siswa dengan seksama. Tujuannya agar guru dapat menentukan dengan
seksama bahan-bahan yang akan diberikan, menggunakan prosedur (strategi
dan metode) mengajar yang serasi, serta mengadakan diagnosis atas
kesulitan belajar yang dialami siswa, membantu siswa mengatasi masalah
pribadi dan sosial, memberikan bimbingan, menilai hasil belajar dan
kemajuan belajar siswa, dan kegiatan-kegiatan guru lainnya yang bertalian
dengan individu siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar